sua Songtext
von VIONA
sua Songtext
Terkilanku dilayan tak acuh, hm
Terngiang dalam kepala apa yang jatuh
Dari puncak mindamu
Yang tak pedulikanku
Tangisan yang mengalir tak henti, ii
Kuat manapun, raung tak didengari
Dari puncak berduri
Tak diendahku lagi
Mana hilang nyawa yang kau utuskan purnama?
Mana pergi janji hingga ke syurgawi?
Lalu kutempuhi
Kudrat seorang diri
Jauh berjalan seantero dunia
Penat lelah teroka ke rantau sana
Apakah yang dicari?
Yang tiada di sini
Tiap kata yang diujar hanya mimpi
Gerakmu berbalut dusta acap kali
Haruskah kukecapi?
Natijah pahit ini
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari?
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka?
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari? (Berhari-hari hujan di laut, gelora yang tak pernah surut)
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka? (Menderu-deru taufan dan ribut, tenggelam timbulku lalu hanyut)
Mana hilang nyawa yang kau utuskan purnama?
Mana pergi janji hingga ke syurgawi?
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari?
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka?
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Terngiang dalam kepala apa yang jatuh
Dari puncak mindamu
Yang tak pedulikanku
Tangisan yang mengalir tak henti, ii
Kuat manapun, raung tak didengari
Dari puncak berduri
Tak diendahku lagi
Mana hilang nyawa yang kau utuskan purnama?
Mana pergi janji hingga ke syurgawi?
Lalu kutempuhi
Kudrat seorang diri
Jauh berjalan seantero dunia
Penat lelah teroka ke rantau sana
Apakah yang dicari?
Yang tiada di sini
Tiap kata yang diujar hanya mimpi
Gerakmu berbalut dusta acap kali
Haruskah kukecapi?
Natijah pahit ini
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari?
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka?
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari? (Berhari-hari hujan di laut, gelora yang tak pernah surut)
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka? (Menderu-deru taufan dan ribut, tenggelam timbulku lalu hanyut)
Mana hilang nyawa yang kau utuskan purnama?
Mana pergi janji hingga ke syurgawi?
Mana pergi janji yang kau utuskan mentari?
Mengapa sang nyawa, pulang ke neraka?
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Lalu ku merana
Kudrat yang penuh lara
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Berhari-hari hujan di laut
Gelora yang tak pernah surut
Menderu-deru taufan dan ribut
Tenggelam timbulku lalu hanyut
Writer(s): Takahara Suiko Lyrics powered by www.musixmatch.com