Siang Seberang Istana Songtext
von Iwan Fals
Siang Seberang Istana Songtext
S′orang anak kecil bertubuh dekil
Tertidur berbantal sebelah lengan
Berselimut debu jalanan
Rindang pohon jalan menunggu rela
Kawan setia sehabis bekerja
Siang di seb'rang sebuah istana
Siang di seb′rang istana sang raja
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Tamu negara tampak terpesona
Mengelus dada, gelengkan kepala
Saksikan perbedaan yang ada
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan matamu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Gema azan Asar sentuh telinga
Buyarkan mimpi si kecil siang tadi
Dia berdiri malas melangkahkan kaki
Diraihnya mimpi, digenggam
Tak dilepaskan lagi
Hm-hm-hm-hm
Hm-hm, hm-hm
Hm-hm-hm, hm, hm-hm
Tertidur berbantal sebelah lengan
Berselimut debu jalanan
Rindang pohon jalan menunggu rela
Kawan setia sehabis bekerja
Siang di seb'rang sebuah istana
Siang di seb′rang istana sang raja
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Tamu negara tampak terpesona
Mengelus dada, gelengkan kepala
Saksikan perbedaan yang ada
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Kotak semir mungil dan sama dekil
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Gardu dan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah
Ribuan jerit di depan matamu
Namun, yang kutahu
Tak terasa mengganggu
Gema azan Asar sentuh telinga
Buyarkan mimpi si kecil siang tadi
Dia berdiri malas melangkahkan kaki
Diraihnya mimpi, digenggam
Tak dilepaskan lagi
Hm-hm-hm-hm
Hm-hm, hm-hm
Hm-hm-hm, hm, hm-hm
Writer(s): Virgiawan Listanto, Ian Antono Lyrics powered by www.musixmatch.com